A.
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Sarana
berpikir ilmiah merupakan alat bagi cabang-cabang pengetahuan untuk
mengembangkan materi pengetahuannya berdasarkan metode ilmiah. Sarana berpikir
ilmiah mempunyai metode tersendiri dalam mendapatkan pengetahuannya yang berbeda
dengan metode ilmiah.
Untuk
dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik maka diperlukan sarana
yang berupa bahasa, logika, matematika, dan statistika. Kemampuan berpikir
ilmiah yang baik harus di dukung oleh penguasaan sarana berpikir yang baik
pula. Salah satu langkah ke arah penguasaan itu adalah mengetahui dengan benar
peranan masing-masing sarana berpikir tersebut dalam keseluruhan proses
berpikir ilmiah tersebut.
Selanjutnya
dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai bahasa karena bahasa
merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir
ilmmiah di mana bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk
menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain.
2. Rumusan
Masalah
Berdasarkan rumusan masalah
di atas, maka yang menjadi permasalahan
dalam makalah ini adalah
a. Apa
yang dimaksud bahasa?
b. Apa
fungsi bahasa?
c. Apa
peran bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah?
d. Adakah
kekekurangan bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah?
3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui :
a. Pengertian
bahasa
b. Fungsi
bahasa
c. Peran
bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah
d. Kekurangan
bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah
4. Manfaat
Hasil penulisan
makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu dapat memahami tentang:
a. Pengertian
bahasa
b. Fungsi
bahasa
c. Peran
bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah
d. Kekurangan
bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah
B.
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Bahasa
a. Suriasumantri
(1990:175) menyebut bahasa sebagai serangkaian bunyi dan lambang yang membentuk
makna.
b. Bloch
and Trager dalam Bakhtiar (2010:176) mengatakan bahwa “a language is a system of arbitrary vocal symbols by means of which a
social group cooperates”, artinya bahasa adalah suatu sistem simbol-simbol
bunyi yang arbiter yang dipergunakan oleh suatu kelompok sosial sebagai suatu
alat ukur berkomunikasi.
c. Joseph
Broam dalam Bakhtiar (2010:176-177) mengatakan bahwa “a language is a structured system of arbitrary vocal symbols by means
of wich members of social grup interact”, artinya bahasa adalah suatu
sistem yang berstruktur dari simbol-simbol bunyi arbitrer yang dipergunakan
oleh para aggota sesuatu kelompok sosial sebagai alat bergaul satu sama lain.
d. Dalam
KBBI, diterakan bahwa bahasa ialah “sistem lambang bunyi yang arbitrer
yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama,
berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri”.
(http://vhi3y4.wordpress.com/2010/02/27/fungsi-bahasa-sebagai-alat-komunikasi/)
e. Bahasa
merupakan kemampuan mental, organ atau insting.
Bahasa pada pokoknya
sebagai kemampuan mental
yang membuat manusia dapat menggunakan perilaku linguistik: untuk belajar
bahasa dan menghasilkan dan memahami penyebutan. Definisi ini menekankan
keuniversalan bahasa untuk semua manusia dan dasar biologis dari kapasitas
manusia terhadap bahasa sebagai perkembangan yang unik terhadap otak
manusia.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa#Definisi).
f.
Bahasa
merupakan sistem simbolik formal
Definisi lain melihat bahasa sebagai sebuah sistem
formal dari isyarat-isyarat yang diatur oleh aturan-aturan kombinasi tatabahasa
untuk mengkomunikasikan suatu makna. Definisi ini menekankan fakta bahwa bahasa
manusia dapat dijelaskan sebagai sistem terstruktur
tertutup yang terdiri dari aturan-aturan yang menghubungkan isyarat tertentu
terhadap makna tertentu.
g. Bahasa
adalah alat komunikasi
Definisi lain dari
bahasa adalah sebagai sebuah sistem komunikasi yang membuat manusia dapat
bekerja sama. Definisi ini menekankan fungsi sosial dari bahasa dan fakta bahwa
manusia menggunakannya untuk mengekspresikan dirinya sendiri dan untuk
memanipulasi objek dalam lingkungannya.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa#Definisi).
Berdasarkan beberapa pengertian di
atas, disimpulkan bahwa bahasa adalah sebuah sistem komunikasi antar manusia yang
menyebabkan manusia dapat bekerja sama serta bersosialisasi sehingga pada akhirnya
manusia disebut makhluk sosial.
2. Fungsi
Bahasa
Terdapat
banyak perbedaan mengenai fungsi dari bahasa, antara lain:
v Menurut
kneller dalam Suriasumantri (1990:175), bahasa dalam kehidupan mannusia
mempunyai fungsi simbolik, emotif, dan afektif. Fungsi simbolik dari bahasa
menonjol dalam komunikasi ilmiah sedangkan fungsi emotif menonjol dalam
komunikatif estetik.
v Menurut
Halliday dalam Bakhtiar (2010:180-181) bahwa fungsi bahasa adalah:
a. Fungsi
Instrumental: penggunaan bahasa untuk mencapai suatu hal yang bersifat materi
seperti makan, minum, dan sebagainya
b. Fungsi
regulatoris: penggunaan bahasa untuk memerintah dan perbaikan tingkah laku
c. Fungsi
Interaksional: penggunaan bahasa untuk saling mencurahkan perasaan dan pikiran
d. Fungsi
Heuristik: penggunaan bahasa untuk mencapai mengungkap tabir fenomena dan
keinginan untuk mempelajarinya
e. Fungsi
imajinatif: penggunaan bahasa untuk mengungkapkan imajinasi seseorang dan
gambaran-gambaran tentang discovery seseorang dan tidak sesuai dengan realita
(dunia nyata)
f. Fungsi
Representasional: penggunaan bahasa untuk menggambarkan pemikiran dan wawasan
serta menyampaikannya paada orang lain.
v Buhler
dalam Bakhtiar (2010:182) membedakan fungsi bahasa ke dalam bahasa ekspresif,
bahasa konatif, dan bahasa representasional.
a. Bahasa
ekspresif, yaitu bahasa yang terarah pada diri sendiri, yakni si pembicara
b. Bahasa
konatif, yaitu bahasa yang terarah pada lawan bicara
c. Bahasa
representasional, yaitu nahasa yang terarah pada kenyataan lainnya, yakni apa
saja selain si pembicara atau lawan bicara
v Desmond
Morris dalam Bakhtiar (2010:182) mengemukakan 4 fungsi bahasa yaitu:
a. Information
talking, pertukaran keterangan dan informasi
b. Mood
talking, hal ini sama dengan fungsi bahasa ekspresif yang dikemukakan oleh
Buhler
c. Exploratory
talking, sebagai ujaran untuk kepentingan ujaran, sebagaimana fungsi estetis
d. Grooming
talking, tuturan yang sopan yang maksudnya kerukunan melalui percakapan, yakni
menggunakan bahasa untuk memperlancar proses sosial dan menghindari
pertetangan.
Berdasarkan
perbedaan pendapat di atas, secara umum dapat dinyatakan bahwa fungsi bahasa
adalah:
a. Koordinator
kegiatan-kegiatan masyarakat
b. Penepatan
pemikiran dan pengungkapan
c. Penyampaian
pikiran dan perasaan
d. Penyenangan
jiwa
e. Pengurangan
kegoncangan jiwa
3. Peran
Bahasa sebagai Sarana Berpikir Ilmiah
Dalam
komunikasi ilmiah, tentu yang dipakai adalah bahasa ilmiah, lisan maupun
tulisan. Bahasa ilmiah berbeda dengan bahasa sastra, bahasa agama, bahasa
percakapan sehari-hari, dan ragam bahasa lainnya. Bahasa sastra sarat dengan
keindahan atau estetika. Sementara itu, bahasa agama, dari perspektif theo-oriented,
merupakan bahasa kitab suci yang preskriptif dan deskriptif, sedangkan dari
perspektif anthropo-oriented, bisa mengarah pada narasi filsafat atau
ilmiah.
Bahasa
ilmiah memiliki ciri-ciri tersendiri, yaitu informatif, reproduktif atau
intersubjektif, dan antiseptik.
Informatif berarti bahwa bahasa ilmiah mengungkapan informasi atau pengetahuan.
Informasi atau pengetahuan ini dinyatakan secara eksplisit dan jelas untuk
menghindari kesalahpahaman. Maksud ciri reproduktif adalah bahwa pembicara atau
penulis menyampaikan informasi yang sama dengan informasi yang diterima oleh
pendengar atau pembacanya.
Manusia
dapat berpikir dengan baik karena dia mempunyai bahasa. Tanpa bahasa maka
manusia tidak akan dapat berpikir secara rumit dan abstrak. Tanpa mempunyai
kemampuan berbahasa maka kegiatan berpikir secara sistematis dan teratur tidak
mungkin dapat dilakukan. Lebih lanjut lagi, tanpa kemampuan berbahasa maka
manusia tak mungkin mengembangkan kebudayaannya, sebab tanpa mempunyai bahasa
maka hilang pulalah kemampuan untuk meneruskan nilai-nilali budaya dari
generasi yang satu ke generasi yang selanjutnya.
Tanpa bahasa manusia
tak berbeda dengan anjing atau monyet (Aldous Huxley dalam suriasumantri, 1990:
171).
Bahasa memungkinkan manusia berpikir secara abstrak
dimana obyek-obyek yang faktual ditransformasikan menjadi simbol-simbol bahasa
yang bersifat abstrak. Adanya simbol bahasa yang bersifat abstrak ini
memungkinkan manusia untuk memikirkan sesuatu secara berlanjut. Bahasa
mengkomunikasikan tiga hal, yakni: buah pikiran, perasaan, dan sikap.
Berdasarkan penjelasan di atas, jelas sekali bahasa
merupakan alat komunikasi verbal dalam proses berpikir ilmiah di mana bahasa
merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran
kepada orang lain. Dengan kata lain, kegiatan
berpikir ilmiah sangat berkaitan erat dengan bahasa.
4. Kekurangan
Bahasa
Sebagai
sarana komunikasi ilmiah, bahasa mempunyai beberapa kekurangan antara lain:
a.
Bahasa mempunyai
multifungsi (ekspresif, konatif, representasional, informatif, deskriptif,
simbolik, emotif, afektif) yang dalam praktiknya sukar untuk dipisah-pisahkan.
Akibatnya, ilmuwan sukar untuk membuang faktor emotif dan afektifnya ketika
mengomunikasikan pengetahuan informatifnya.
b.
Kata-kata
mengandung makna atau arti yang tidak seluruhnya jelas dan eksak. Misalnya,
kata “cinta” dipakai dalam lingkup yang luas dalam hubungan antara ibu-anak,
ayah-anak, suami-istri, kakek-nenek, sepasang kekasih, sesama manusia,
masyarakat-negara. Banyaknya makna yang termuat dalam kata “cinta” menyulitkan
kita untuk membuat bahasa yang tepat dan menyeluruh. Sebaliknya, beberapa kata
yang merujuk pada sebuah makna—bahasa bersifat majemuk atau plural—kerap kali
memantik apa yang diistilahkan sebagai kekacauan semantik, yakni dua orang yang
berkomunikasi menggunakan sebuah kata dengan makna-makna yang berlainan, atau
mereka menggunakan dua kata yang berbeda untuk sebuah makna yang sama.
c. Bahasa
acap kali bersifat sirkular (berputar-putar). Jujun mencontohkan kata
“pengelolaan” yang didefinisikan sebagai “kegiatan yang dilakukan dalam sebuah
organisasi”, sedangkan kata “organisasi” didefinisikan sebagai “suatu bentuk
kerja sama yang merupakan wadah dari kegiatan pengelolaan”.
Berdasarkan
beberapa kekurangan bahasa di atas, secara singkat dapat dikatakan bahwa
terdapat beberapa kekurangan bahasa antara lain: bahasa mempunyai kecendrungan
emosional, terdapat arti yang tidak jelas dan eksak yang dikandung oleh
kata-kata yang membangun bahasa, serta bahasa mempunyai beberapa kata yang
memberikan arti yang sama.
C.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Bahasa
adalah sebuah sistem komunikasi antar manusia yang menyebabkan manusia dapat
bekerja sama serta bersosialisasi sehingga pada akhirnya manusia disebut
makhluk sosial.
2. Secara
umum fungsi bahasa adalah: Koordinator kegiatan-kegiatan masyarakat, Penepatan
pemikiran dan pengungkapan, Penyampaian pikiran dan perasaan, Penyenangan jiwa,
serta Pengurangan kegoncangan jiwa.
3. Kegiatan
berpikir ilmiah sangat berkaitan erat dengan bahasa. Bahasa merupakan alat
komunikasi verbal dalam proses berpikir ilmiah di mana bahasa merupakan alat
berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran kepada orang
lain.
4. Terdapat
beberapa kekurangan bahasa antara lain: bahasa mempunyai kecendrungan
emosional, terdapat arti yang tidak jelas dan eksak yang dikandung oleh
kata-kata yang membangun bahasa, serta bahasa mempunyai beberapa kata yang
memberikan arti yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar