Kamis, 10 Januari 2013

bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah


A.    PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Sarana berpikir ilmiah merupakan alat bagi cabang-cabang pengetahuan untuk mengembangkan materi pengetahuannya berdasarkan metode ilmiah. Sarana berpikir ilmiah mempunyai metode tersendiri dalam mendapatkan pengetahuannya yang berbeda dengan metode ilmiah.
Untuk dapat melakukan kegiatan berpikir ilmiah dengan baik maka diperlukan sarana yang berupa bahasa, logika, matematika, dan statistika. Kemampuan berpikir ilmiah yang baik harus di dukung oleh penguasaan sarana berpikir yang baik pula. Salah satu langkah ke arah penguasaan itu adalah mengetahui dengan benar peranan masing-masing sarana berpikir tersebut dalam keseluruhan proses berpikir ilmiah tersebut.
Selanjutnya dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai bahasa karena bahasa merupakan alat komunikasi verbal yang dipakai dalam seluruh proses berpikir ilmmiah di mana bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran tersebut kepada orang lain.


2.      Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi permasalahan dalam makalah ini adalah
a.       Apa yang dimaksud bahasa?
b.      Apa fungsi bahasa?
c.       Apa peran bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah?
d.      Adakah kekekurangan bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah?





3.      Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui :
a.       Pengertian bahasa
b.      Fungsi bahasa
c.       Peran bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah
d.      Kekurangan bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah


4.      Manfaat
Hasil penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu dapat memahami tentang:
a.       Pengertian bahasa
b.      Fungsi bahasa
c.       Peran bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah
d.      Kekurangan bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah



















B.     PEMBAHASAN

1.      Pengertian Bahasa
a.       Suriasumantri (1990:175) menyebut bahasa sebagai serangkaian bunyi dan lambang yang membentuk makna.
b.      Bloch and Trager dalam Bakhtiar (2010:176) mengatakan bahwa “a language is a system of arbitrary vocal symbols by means of which a social group cooperates”, artinya bahasa adalah suatu sistem simbol-simbol bunyi yang arbiter yang dipergunakan oleh suatu kelompok sosial sebagai suatu alat ukur berkomunikasi.
c.       Joseph Broam dalam Bakhtiar (2010:176-177) mengatakan bahwa “a language is a structured system of arbitrary vocal symbols by means of wich members of social grup interact”, artinya bahasa adalah suatu sistem yang berstruktur dari simbol-simbol bunyi arbitrer yang dipergunakan oleh para aggota sesuatu kelompok sosial sebagai alat bergaul satu sama lain.
d.      Dalam KBBI, diterakan bahwa bahasa ialah “sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri”.  
(http://vhi3y4.wordpress.com/2010/02/27/fungsi-bahasa-sebagai-alat-komunikasi/)
e.       Bahasa merupakan kemampuan mental, organ atau insting.
Bahasa pada pokoknya sebagai kemampuan mental yang membuat manusia dapat menggunakan perilaku linguistik: untuk belajar bahasa dan menghasilkan dan memahami penyebutan. Definisi ini menekankan keuniversalan bahasa untuk semua manusia dan dasar biologis dari kapasitas manusia terhadap bahasa sebagai perkembangan yang unik terhadap otak manusia.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa#Definisi).
f.       Bahasa merupakan sistem simbolik formal
Definisi lain melihat bahasa sebagai sebuah sistem formal dari isyarat-isyarat yang diatur oleh aturan-aturan kombinasi tatabahasa untuk mengkomunikasikan suatu makna. Definisi ini menekankan fakta bahwa bahasa manusia dapat dijelaskan sebagai sistem terstruktur tertutup yang terdiri dari aturan-aturan yang menghubungkan isyarat tertentu terhadap makna tertentu.

g.      Bahasa adalah alat komunikasi
Definisi lain dari bahasa adalah sebagai sebuah sistem komunikasi yang membuat manusia dapat bekerja sama. Definisi ini menekankan fungsi sosial dari bahasa dan fakta bahwa manusia menggunakannya untuk mengekspresikan dirinya sendiri dan untuk memanipulasi objek dalam lingkungannya.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa#Definisi).
           Berdasarkan beberapa pengertian di atas, disimpulkan bahwa bahasa adalah sebuah sistem komunikasi antar manusia yang menyebabkan manusia dapat bekerja sama serta bersosialisasi sehingga pada akhirnya manusia disebut makhluk sosial.
2.      Fungsi Bahasa
Terdapat banyak perbedaan mengenai fungsi dari bahasa, antara lain:
v  Menurut kneller dalam Suriasumantri (1990:175), bahasa dalam kehidupan mannusia mempunyai fungsi simbolik, emotif, dan afektif. Fungsi simbolik dari bahasa menonjol dalam komunikasi ilmiah sedangkan fungsi emotif menonjol dalam komunikatif estetik.
v  Menurut Halliday dalam Bakhtiar (2010:180-181) bahwa fungsi bahasa adalah:
a.       Fungsi Instrumental: penggunaan bahasa untuk mencapai suatu hal yang bersifat materi seperti makan, minum, dan sebagainya
b.      Fungsi regulatoris: penggunaan bahasa untuk memerintah dan perbaikan tingkah laku
c.       Fungsi Interaksional: penggunaan bahasa untuk saling mencurahkan perasaan dan pikiran
d.      Fungsi Heuristik: penggunaan bahasa untuk mencapai mengungkap tabir fenomena dan keinginan untuk mempelajarinya
e.       Fungsi imajinatif: penggunaan bahasa untuk mengungkapkan imajinasi seseorang dan gambaran-gambaran tentang discovery seseorang dan tidak sesuai dengan realita (dunia nyata)
f.       Fungsi Representasional: penggunaan bahasa untuk menggambarkan pemikiran dan wawasan serta menyampaikannya paada orang lain.
v  Buhler dalam Bakhtiar (2010:182) membedakan fungsi bahasa ke dalam bahasa ekspresif, bahasa konatif, dan bahasa representasional.
a.       Bahasa ekspresif, yaitu bahasa yang terarah pada diri sendiri, yakni si pembicara
b.      Bahasa konatif, yaitu bahasa yang terarah pada lawan bicara
c.       Bahasa representasional, yaitu nahasa yang terarah pada kenyataan lainnya, yakni apa saja selain si pembicara atau lawan bicara
v  Desmond Morris dalam Bakhtiar (2010:182) mengemukakan 4 fungsi bahasa yaitu:
a.       Information talking, pertukaran keterangan dan informasi
b.      Mood talking, hal ini sama dengan fungsi bahasa ekspresif yang dikemukakan oleh Buhler
c.       Exploratory talking, sebagai ujaran untuk kepentingan ujaran, sebagaimana fungsi estetis
d.      Grooming talking, tuturan yang sopan yang maksudnya kerukunan melalui percakapan, yakni menggunakan bahasa untuk memperlancar proses sosial dan menghindari pertetangan.

Berdasarkan perbedaan pendapat di atas, secara umum dapat dinyatakan bahwa fungsi bahasa adalah:
a.       Koordinator kegiatan-kegiatan masyarakat
b.      Penepatan pemikiran dan pengungkapan
c.       Penyampaian pikiran dan perasaan
d.      Penyenangan jiwa
e.       Pengurangan kegoncangan jiwa

3.      Peran Bahasa sebagai Sarana Berpikir Ilmiah
Dalam komunikasi ilmiah, tentu yang dipakai adalah bahasa ilmiah, lisan maupun tulisan. Bahasa ilmiah berbeda dengan bahasa sastra, bahasa agama, bahasa percakapan sehari-hari, dan ragam bahasa lainnya. Bahasa sastra sarat dengan keindahan atau estetika. Sementara itu, bahasa agama, dari perspektif theo-oriented, merupakan bahasa kitab suci yang preskriptif dan deskriptif, sedangkan dari perspektif anthropo-oriented, bisa mengarah pada narasi filsafat atau ilmiah.
Bahasa ilmiah memiliki ciri-ciri tersendiri, yaitu informatif, reproduktif atau intersubjektif, dan  antiseptik. Informatif berarti bahwa bahasa ilmiah mengungkapan informasi atau pengetahuan. Informasi atau pengetahuan ini dinyatakan secara eksplisit dan jelas untuk menghindari kesalahpahaman. Maksud ciri reproduktif adalah bahwa pembicara atau penulis menyampaikan informasi yang sama dengan informasi yang diterima oleh pendengar atau pembacanya.
Manusia dapat berpikir dengan baik karena dia mempunyai bahasa. Tanpa bahasa maka manusia tidak akan dapat berpikir secara rumit dan abstrak. Tanpa mempunyai kemampuan berbahasa maka kegiatan berpikir secara sistematis dan teratur tidak mungkin dapat dilakukan. Lebih lanjut lagi, tanpa kemampuan berbahasa maka manusia tak mungkin mengembangkan kebudayaannya, sebab tanpa mempunyai bahasa maka hilang pulalah kemampuan untuk meneruskan nilai-nilali budaya dari generasi yang satu ke generasi yang selanjutnya.
Tanpa bahasa manusia tak berbeda dengan anjing atau monyet (Aldous Huxley dalam suriasumantri, 1990: 171).
Bahasa memungkinkan manusia berpikir secara abstrak dimana obyek-obyek yang faktual ditransformasikan menjadi simbol-simbol bahasa yang bersifat abstrak. Adanya simbol bahasa yang bersifat abstrak ini memungkinkan manusia untuk memikirkan sesuatu secara berlanjut. Bahasa mengkomunikasikan tiga hal, yakni: buah pikiran, perasaan, dan sikap.
Berdasarkan penjelasan di atas, jelas sekali bahasa merupakan alat komunikasi verbal dalam proses berpikir ilmiah di mana bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran kepada orang lain. Dengan kata lain, kegiatan  berpikir ilmiah sangat berkaitan erat dengan bahasa.

4.      Kekurangan Bahasa
Sebagai sarana komunikasi ilmiah, bahasa mempunyai beberapa kekurangan antara lain:
a.       Bahasa mempunyai multifungsi (ekspresif, konatif, representasional, informatif, deskriptif, simbolik, emotif, afektif) yang dalam praktiknya sukar untuk dipisah-pisahkan. Akibatnya, ilmuwan sukar untuk membuang faktor emotif dan afektifnya ketika mengomunikasikan pengetahuan informatifnya.
b.      Kata-kata mengandung makna atau arti yang tidak seluruhnya jelas dan eksak. Misalnya, kata “cinta” dipakai dalam lingkup yang luas dalam hubungan antara ibu-anak, ayah-anak, suami-istri, kakek-nenek, sepasang kekasih, sesama manusia, masyarakat-negara. Banyaknya makna yang termuat dalam kata “cinta” menyulitkan kita untuk membuat bahasa yang tepat dan menyeluruh. Sebaliknya, beberapa kata yang merujuk pada sebuah makna—bahasa bersifat majemuk atau plural—kerap kali memantik apa yang diistilahkan sebagai kekacauan semantik, yakni dua orang yang berkomunikasi menggunakan sebuah kata dengan makna-makna yang berlainan, atau mereka menggunakan dua kata yang berbeda untuk sebuah makna yang sama.
c.       Bahasa acap kali bersifat sirkular (berputar-putar). Jujun mencontohkan kata “pengelolaan” yang didefinisikan sebagai “kegiatan yang dilakukan dalam sebuah organisasi”, sedangkan kata “organisasi” didefinisikan sebagai “suatu bentuk kerja sama yang merupakan wadah dari kegiatan pengelolaan”.
Berdasarkan beberapa kekurangan bahasa di atas, secara singkat dapat dikatakan bahwa terdapat beberapa kekurangan bahasa antara lain: bahasa mempunyai kecendrungan emosional, terdapat arti yang tidak jelas dan eksak yang dikandung oleh kata-kata yang membangun bahasa, serta bahasa mempunyai beberapa kata yang memberikan arti yang sama.











C.    PENUTUP
Kesimpulan
1.      Bahasa adalah sebuah sistem komunikasi antar manusia yang menyebabkan manusia dapat bekerja sama serta bersosialisasi sehingga pada akhirnya manusia disebut makhluk sosial.
2.      Secara umum fungsi bahasa adalah: Koordinator kegiatan-kegiatan masyarakat, Penepatan pemikiran dan pengungkapan, Penyampaian pikiran dan perasaan, Penyenangan jiwa, serta Pengurangan kegoncangan jiwa.
3.      Kegiatan berpikir ilmiah sangat berkaitan erat dengan bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi verbal dalam proses berpikir ilmiah di mana bahasa merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk menyampaikan jalan pikiran kepada orang lain.
4.      Terdapat beberapa kekurangan bahasa antara lain: bahasa mempunyai kecendrungan emosional, terdapat arti yang tidak jelas dan eksak yang dikandung oleh kata-kata yang membangun bahasa, serta bahasa mempunyai beberapa kata yang memberikan arti yang sama.













Tidak ada komentar:

Posting Komentar